Minggu, 06 Desember 2009

kisah seorang inspector


Printing...stage yg sangat bergengsi di IJP Assy. Sebagian orang bilang hanya orang2 yg mempunyai nalar cepatlah yaog bisa menjadi seorang printing.Bahkan para trainer membuat penilaian layak atau tidaknya seorg mjd printing dr tatapan matanya.krn menurut mereka hrs berani bertindak cepat dlm menjudgement quality produk.kualitas produk itu hanya printin yg tahu,bkn internal,external atau bahkan operasional QC.Karena itu menjadi seorang printing dituntut untuk bisa jujur,terlebih jujur pd diri sendiri.Jangan karena mengejar result,seorang printing lalai dlm menjudgement result print.Walaupun distiap sudut line,stiap waktuada auditor dan leader line tp mereka hanya mengecheck scr sampling saja.
Sebagian orang lainnya m'anggap bahwa printing adl stage simalakama.Stage tengah yg selalu saja jd kambing hitam..jd ujung tombak berhasil atau tdknya sebuah line..'Jantung'nya line ini selalu menjadr bulan-bulanan stage depan dan stage belakang.Terlebih lagi jika produk nge-jam di tengah..yg depan nganggur ga bisa melanjutkan proses dan yg belakang melongo menunggu produk.Jika saat itu tiba ga henti-hentinya para leader menyemangati..Ada yg dg kata2 halus,kasar bahkan kadang ada leader yg dg ringannya mengeluarkan pasukan kebun binatang dari mulutnya..Tapi jiwa2 inspector itu memang pantang menyerah..bagai rumput yg tak luruh diterpa angin ribut,mereka tetap exist saja bekerj tanpa peduli cercaan2 yg keluar dr depan dan belakang..Walaupun hingga termehek-mehek memenuhi konveyor atas,tp jantung line ini terus berdetak kembang kempis memburu result..
Banyak yg berpendapat bahwa printing itu stage yg menakutkan karena sebagian orang tdk mau lagi mengakui dirinya sbg printing jika sdh keluar dr stage ini..bahkan banyak teman2 inspector yg resign hanya krn tdk kuat mendengar cercaan sekitar.Memang benar jadi seorang printing hrs punya earplug pribadi agar bisa tetap exist dlm menjalankan tugasnya.karena pengaruh dr luar sangat signifikan efeknya bagi kinerja printing.jika tdk kuat2 maka mungkin menangis akan menjadi agenda rutin setiap hari bagi stage ini..
Banyak teman bilang stage ini hanya terlihat “wah”saja,karena selalu mendapat perlakuan yg lbh ìstimewa, tapi yang cape bukan cuma badan tapi jg cape pikiran.dan yg lebih ironisnya lagi stage ini mendapat salary yg sama dg stage lainnya.Walaupun para trainer telah mengusahakan tunjangan bg para inspector ini tp perusahaan blm jg merealisasikannya.
inilah sdkt ksh suka dan duka seorang inspector.
kisah yang kadang hanya bagai angin laula yang berlalu seiring hembusan angin...

Dedicate to all inspector "printing" whole IJP Assy..

salam hangat selalu untuk keluarga besar printing

do'aku padaMu

do'aku padaMu
di stiap hati manusia ada godspot..dimana kita butuh untuk berdo'a memohon kepadaNYA